Rabu, 24 Juli 2013

MAKALAH SEMPOA

SEMPOA
Di Susun dan di ajukan Tugas Struktur
 Mata Kuliah : Aritmatika
Dosen : Dian Purwaningsih
 Oleh : Ardina amiroh ( 40210158 ) PGSD 4
PROGRAM STUDY GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) ISLAM BUMIAYU
2013
BAB I
 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Sempoa adalah teknik berhitung berdasarkan Teori Matematika dengan menggunakan sempoa sebagai alat Bantu yang terdiri dari manik-manik yang dapat digerak-gerakkan ke atas atau ke bawah untuk merangsang daya pikir otak anak.
Berhitung dengan menggunakan sempoa sebenarnya sudah ditemukan sejak dahulu kala namun masih memiliki keuntungan yang sama meskipun kita telah berada di zaman komputer dan informasi.
Adapun Mental Aritmatika adalah proses berpikir mengimajinasikan sempoa di dalam benak anak, sehingga tidak heran apabila banyak siswa-siswi yang telah mempelajari sempoa dan mental aritmatika dapat berhitung sangat cepat, dibandingkan dengan cara berhitung yang konvensional.
DiSIP, makna dari “SEMPOA” adalah singkatan dari Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak, maksudnya bahwa dengan belajar sempoa, maka kemampuan berpikir siswa dapat terus ditingkatkan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sempoa
2. Sejarah Sempoa
3. Manfaat Berhitung Dengan Sempoa
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sempoa
Sempoa atau sipoa atau dekak - dekak adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik - manik yang bias digeser - geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.
Sempoa telah digunakan berabad - abad sebelum dikenalnya sistem bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang diberbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.Sempoa (ada juga yang menyebutnya sipoa, cipoa, swipoa, simsuan, abakus, atausoroban), yakni alat hitung tradisional seperti yang biasa digunakan di Jepang atau Cina. Berupa kotak segi empat yang dibagi menjadi dua bagian, atas dan bawah dengan manik – manik yang bernilai lima pada bagian atas, dan manik – manik bernilai satu pada bagian bawah. Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netrakarena manik - manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari - jari.Sehelai kain lembut atau selembar karet biasanya diletakkan dibawah sempoa untuk mencegah manik - manik bergerak secara tidak sengaja. 2. Sejarah Sempoa Sempoa adalah alat hitung tradisional dari Asia Timur, seperti Cina, Korea, Taiwan dan Jepang. Ditemukan lebih kurang 1800 tahun yang lalu dan mempunyai inti kerja menaik turunkan biji sempoa dengan tangan secara nyata. Sempoa memiliki beberapa nama : cipoa, abakus, suzhuan atau soroban dan sim suan sesuai dengan negara yang menggunakan alat tersebut. Walaupun sempoa berkembang di Asia Timur, namun menurut salah satu sumber, abakus paling tua di dunia ditemukan di Mesopotamia Kepulauan Salamis dan Hiroglif Fir’aun di Mesir. Saatitu, manusia menciptakannya dari butiran - butiran dari tanah untuk menggantikan setiap jari dan dibuat jalur atau galur di tanah untuk menggantikan tangan sebagai pangkal jari. Butiran - butiran tanah inilah. Dalam bahasaInggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk – bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal darikata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu."Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasa Fenisia berarti"pasir." Sedangkan dalam perhitungan orang arab atau dunia Islam, sejak abad ke-7, mereka menggunakan alat hitung butiran dari batu atau biji - biji kurma. Biji - bijian itu dirangkai dengan tali sebanyak 99 biji, alat biasa disebut misbah atau tasbih (alat untuk bertasbih). Apakah konsep dasar sempoa juga berasal dari dunia Islam, hal ini masih menjadi pertanyaan.
Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip - mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis – garis dan meletakkan batu – batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa. Alat hitung yang bernama sempoa telah digunakan kira-kirasejak 2.000 tahun yang lalu di negeri China. Pada mulanya, orang-orang China menggunakan kepingan buluh atau batang. Seiring perkembangan zaman, alat itutelah mengalami banyak penyempurnaan hingga menjadi sempoa hari ini. Popularitas sempoa ke berbagai Negara terjadi pada pertengahan Dinasti Ming (1368-1644),dimana cara berhitung sempoa masuk ke Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, hinggake Indonesia. Bentuk sempoa bermacam-macam, ada sempoa dengan bentuk 2-5 (2 biji sempoa atas dan 5biji sempoa bawah) sempoa ini dikenal dengan sempoa Cina, sempoa ini popular dikalangan pedagang tionghoa karena kecepatannya dalam penggunaan transaksi penjualan. Ada lagi sempoa yang lebih sedikit bijinya yaitu sempoa 1-4 (1 bijidi atas dan 4 biji di bawah), sempoa ini mulai dipakai dan dimasyarakatkan diJepang, sehingga sempoa 1-4 banyak sumber menyebutnya sebagai sempoa Jepang.
Pada abad ke XX terjadi penemuan yang revolusioner seiring dengan penelitian tentang perkembangan otak manusia, yaitu berhitung dengan menggunakan sempoa yang tadinya terikat dengan alat sempoa, ternyata bisa dipindahkan dalam bayangan otak manusia, sehingga bisa berhitung lebih cepat lagi dan membantu perkembangan otak. Pendidikan tersebut dikenal dengan Mental Aritmetika. Dalam proses belajarnya sempoa yang digunakan adalah sempoa sistem 1-4, karena lebih mudah dan memiliki alternatif bentuk dalam proses perhitungan hanya satu saja.Sehingga memudahkan dalam proses membayangkan (mental). Sedangkan pada sempoabentuk 2 – 5 lebih sulit untuk dimentalkan karena memiliki banyak alternative bentuk dalam proses perhitungannya. Mental Aritmetika ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1996 dengan harga kursus yang cukup mahal sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa mengikuti pendidikan ini. Kemudian lama-kelamaan mulai berkembang dan harga semakin murah.
3. Manfaat Berhitung Dengan Sempoa
Pada tahun 1976 seorang pemikir sekaligus pakar dari Taiwan bernama Chen Shi Cung, mengadakan suatu riset dan kompilasi mengenai perhitungan sempoa. Beliau mendapat hasil yang spektakuler dengan mengubah sempoa sistem “Dua Lima” yang telah dipakai selama ratusan tahun menjadi sistem “Satu Empat”, yaitu sempoa yang sekarang sering kita gunakan. Masih banyak masyarakat kita yang belum menyadari akan manfaat berhitung menggukan sempoa. Padahal berhitung adalah sesuatu hal yang sering sekali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ketika kita membeli suatu barang, mengukur waktu kita dalam beraktifitas, dan lain lain, tanpa kita sadari, kita waktu itu sedang berhitung, menghitung uang, menghitung waktu, dan lain lain.
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dengan kita berhitung menggunakan sempoa adalah:
 a. Mengoptimalkan fungsi otak kanan dan kiri. Penelitian telah membuktikan bahwa otak sebelah kanan kita jarang sekali di gunakan selama hamper seumur hidup kita, dan hanya digunakan 10% saja.
b. Melatih daya imajinasi dan kreativitas. Imajinasi dan kreativitas adalah suatu hal yang sangat penting dalam perubahan. Ketika kita menginginkan perubahan yang lebih baik dalam hidup kita, tentunya harus bias berimajinasi dan kreatif. Ketika kita berimajinasi tenyang suatu hal, pastinya akan menemukan sebuah ide atau inspirai, dengan ide atau inspirasi itu kta pun dapat berkreasi atau menciptakan perubahan.
c. Respon daya ingat lebih kuat. Memori dalam otak kita itu sangat lah banyak, dan kita tidak perlu khawatir kalau memori kita penuh atau over. Daya ingat kita untuk mengingat sesuatu halyang telah terjadi akan tetap kuat. Dan tentunya kita tidak akan menjadi pelupa atau mudah lupa mengingat sesuatu. Contoh, ketika kita enghafal sebuah jalan yang menuju ke suatu alamat teman kita, atau mengingat peristiwa ketika kita telah berlibur kesuatu tempat dan bercerita kepada teman.
d. Memupuk rasa percaya diri dan sikap mental yang positif. Kita akan empunyai rasa percaya diri dan pastinya mental kita tidak akan lemah (nyalinya ciut). Dengan kita mempunyai rasa percaya diri, tentunya kita akan menjadi diri sendiri, alias tidak mudah terombang-ambing oleh suatu hal. Dan ketika kita mempunyai rasa percaya diri yang kuat, tubuh lah mental sang juara, yang tak pantang menyerah menghadapi rintangan dalam mewujudkan tujuannya.
e. Mahir menghitung diluar kepala. Maksud dari mahir menghitung diluar kepala yaitu, bisa menghitung sesuatu dengan imajinasi kita. Kita berimajinasi seolah-olah sedang menghitung menggunakan sempoa, dan hasilnya dijamin 100% betul, asalkan kita juga sudah mahir berhitung menggunakan sempoa.
f. Menyenangi pelajaran Matematika. Matematika adalah induk dari semua ilmu. Kebanyakan dari kita kurang suka bahkan tidak suka dengan yang namanya matematika. Padahal baik disadari maupun tidak matematika itu sangatlah penting, tapi kitanya kadang mendengar kata-kata yang berkaitan dengan matemaika , ogah mendengarnya atau males-malesan.
g. Kordinasi antara tangan dan otak lebih baik. Tangan dan otak kita akan bersingkron dengan baik. Jadi ketika otak kita memikirkan bahwa tangan ini harus melakukan sesuatu, maka tangan kita akan bereaksi dengan cepat, alias tidak telmi atau telat mikir.
 h. Meningkatkan konsentrasi belajar Ketika belajar tentunya kita membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi, agar pemikiran kita bisa fokus pada peljaran yang seda kita pelajari atau mengerjakan sesuatu. i. Menimbuhkan rasa senang, puas, dan bangga. Ketika kita menemukan hasil atau jawaban sebuah permasalahan, lewat usaha atau jerih payah kita sendiri, tentunya kita akan merasa senang , puas, dan bangga pada diri kta sendiri, apalagi hasilnya benar atau memuaskan, waah pastinya kita bahagia sekali.

Sempoa yang diajarkan pada anak-anak (khususnya pada usia 6-10 tahun) mempunyai manfaat luar biasa, karena dalam pembelajaran sempoa anak akan menggunakan kedua belahan otak. Beberapa manfaatnya, antara lain:
a) Manfaat Jangka Pendek :
 1) Dapat menghitung cepat di luar kepala, hasil yang dapat dilihat langsung dari belajar sempoa adalah anak dapat menghitung cepat tanpa alat bantu. Setelah kurang lebih tiga bulan anak yang belajar sempoa masih menggunakan alat bantu sempoa. Setalah itu, si anak akan diajarkan menggunakan mental, yaitu membayangkan alat sempoa dalam pikiran saja.
 2) Dapat mengurangi rasa takut terhadap hitungan dan angka yang rumit, hal ini disebabkan si anak sudah terbiasa dengan angka-angka.
 b) Manfaat Jangka Panjang:
1) Mengembangkan otak kanan dan otak kiri, selain berlatih berhitung cepat, dalam berhintung dengan mental anak akan membayangkan sempoa. Proses membayangkan sempoa inilah yang merangsang otak kanan bekerja.
 2) Menumbuhkan konsentrasi dan kesabaran, dengan menggunakan sempoa bayangan, anak dilatih untuk berkonsentrasi, karena untuk mengerjakan hitungan dengan sempoa bayangan dibutuhkan konsentrasi tinggi. Sedangkan pada hitungan dengan sempoa, kesabaran anak dilatih, sebab mnggerakkan biji-biji sempoa dibutuhkan kesabaran agar biji sempoa tersebut digerakkan dengan benar, cepat, dan tepat.
3) Meningkatkan kreativitas, hal ini berhubungan dengan perkembangan otak kanan anak. Dengan berkembangnya otak kanan tersebut diharapkan kreativitas dan imajinasi anak meningkat. 4) Menstimulasi dan mengembangkan kemampuan berpikir analitis, dengan berkembangnya otak kiri, maka daya analisis anak pun akan meningkat.
5) Meningkatkan daya ingat, dengan perangsangan otak kiri, maka daya kerjanya pun diharapkan akan meningkat sehingga kemampuan untuk mengingat yang dalam hal ini merupakan kerja otak kiri dapat meningkat pula.
6) Koordinasi antara tangan dan otak menjadi lebih baik (kita mengenalnya dengan gerak motorok halus), dengan menggunakan sempoa koordinasi antara pendengaran, penglihatan, otak, dan tangan akan selalu dilatih, karena pada saat mengerjakan soal sempoa indra tersebut harus terkoordinasi.
BAB III
 PENUTUP
 Metode Sempoa merupakan metode yang digunakan untuk melatih konsentrasi anak dalam berhitung dengan menggunakan alat bantu hitung yang dinamakan "SEMPOA".
 "Dengan kata lain metode sempoa adalah metode dasar sebelum anak mengenal angka".
Anak diharapkan ke depannya kalau sudah mahir tanpa harus menggunakan alat bantu "SEMPOA" sudah dapat berhitung dengan cepat dan teliti tanpa menggunakan kalkulator, walaupun menghitung angka sampai ribuan.
Sempoa adalah metode belajar yang digunakan oleh orang Cina yang diajarkan sejak lama, hasilnya sangat nyata, terlihat dari orang-orang Cina yang pintar.
DAFTAR PUSTAK
A Pullan,J. M. (1968). The History of the Abacus. London: Books That Matter. ISBN0-09-089410-3.
 Menninger, Karl W. (1969). Number Words andNumber Symbols: A Cultural History of Numbers. MIT Press. ISBN0-262-13040-8.
http://pengertianpengertian.blogspot.com/2012/03/pengertian-sempoa.html 
http://klikasma.com/?page_id=2 http://profilechen.blogspot.com/2009/12/sejarah-sempoa.html http://sempoabinjaimas.webstarts.com/about.html https://id.wikipedia.org/wiki/Sempoa http://mlebu.blogdetik.com/2011/07/08/manfaat-berhitung-dengan-sempoa/ http://sempoadarulathfal.blogspot.com/p/blog-page_5.html